A. Rumah
Adat
Rumah
Lamin memiliki beberapa ciri khas yang umumnya dapat langsung dikenali. Pada
badan rumah Lamin, banyak ditemukan ukiran-ukiran atau gambar yang mempunyai
makna bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Timur. Salah satu fungsi dari
ukiran-ukiran atau gambar pada tubuh rumah Lamin adalah untuk menjaga keluarga
yang hidup dalam rumah dari bahaya. Bahaya disini adalah ilmu-ilmu hitam yang
umumnya ada di masyarakat Dayak yang digunakan untuk mencelakai seseorang.
Rumah Lamin mempunyai warna khas yang dipakai untuk menghias badan rumah. Warna
khas itu adalah warna kuning dan hitam. Namun, tidak hanya dua warna itu yang
digunakan untuk menghias rumah Lamin. Setiap warna yang dipakai untuk menghias
rumah Lamin mempunyai makna. Warna kuning melambangkan kewibawaan, warna merah
melambangkan keberanian, warna biru melambangkan kesetiaan, dan warna putih melambangkan
kebersihan jiwa. Rumah Lamin dibuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk
membuat rumah Lamin adalah kayu Ulin. Kayu ini dikenal oleh masyarakat Dayak
dengan nama kayu besi. Konon, apabila kayu ulin terkena air maka kayu ini akan
semakin keras. Hal ini terbukti dari lamanya usia rumah Lamin yang dibuat dengan
menggunakan kayu ulin. Hanya saja, ada berbagai kesulitan untuk menemukan kayu
ini di hutan. Halamn rumah Lamin biasanya dipenuhi dengan patung-patung atau
totem. Patung-patung atau totem ini merupakan dewa-dewa yang dipercaya oleh
masyarakat Dayak sebagai penjaga rumah dari bahaya. Rumah Lamin terbagi atas
tiga ruangan yaitu ruangan dapur, ruangan tidur, dan ruang tamu. Ruang tidur
terletak berderet dan umumnya dimiliki oleh masing-masing keluarga yang tinggal
di dalam rumah tersebut. Ruang tidur juga dibedakan antara ruang tidur lelaki
dan ruang tidur perempuan kecuali jika sang lelaki dan perempuan sudah menikah.
Ruang tamu umumnya digunakan untuk menerima tamu dan juga untuk pertemuan adat.
Ruang tamu adalah ruangan kosong yang panjang. Di sisi luar rumah Lamin, ada
sebuah tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam. Tangga ini mempunyai bentuk
dan model yang sama baik pada rumah Lamin yang dihuni masyarakat Dayak kelas
menengah ke atas maupun masyarakat Dayak kelas menengah ke bawah. Di bagian
bawah rumah Lamin biasanya digunakan untuk memelihara ternak.
B. Pakaian
Adat
a.
Baju
Adat Kustin
b.
Baju
Adat Sapei Sapaq
c.
Pakaian Adat Tradisional
Ta a
Pakaian adat yang dikenakan
oleh wanita dikenal dengan nama Ta a. Pakaian ini terdiri dari da a, yaitu
semacam ikat kepala yang terbuat dari pandan dan biasanya dipakai untuk orang
tua, baju atasan yang dikenal dengan nama sapei inoq serta bawahan berupa rok
yang disebut ta a. Bagian atas dan bawah busana wanita ini dihiasai dengan
manik-manik. Sebagai pelengkap ditambahkan pula penggunaan uleng atau hiasan
kalung manik yang untaiannya sampai bawah dada.
C.
Senjata Tradisional
Mandau merupakan senjata
tradisional suku Dayak, semacam golok dan berbentuk panjang, terbuat dari bahan
pilihan yang diambil dari batu gunung yang mengandung besi. Hiasan senjata ini
berupa bulu burung enggang atau rambut manusia, ditaruh di hulu mandau yang
terbuat dari tanduk atau kayu
D. Kesenian
a.
Alat
Musik
1)
Gambus
Gambus yang merupakan
alat musik petik yang tidak jauh berbeda dengan mandolin. Gambus ini awalnya
berasal dari Timur Tengah yang kemudian dibawa oleh pedagang melayu sampai ke
pesisir Kalimantan Timur.
2)
Sampe
3)
Ketipung
4)
Kendang
b.
Tarian Tradisional
1)
Tarian Kancet Punan Letto
Tarian ini menceritakan tentang perebutan seorang gadis yang
sama sama di cintai. Tarian cinta ini sangat indah dengan menggunakan baju adat
Kalimantan Timur. Dalam tarian ini dimenangkan oleh pemuda yang mempertahankan
kekasihnya. Begitulah adat dayak yang rela melakukan apa saja untuk orang yang
dicintainya.
2)
Tarian Gantar
3)
Tarian Tekenaq Bungan Malan
Nama Bungan Malan pada dahulu kalah merupakan seorang dewi
layaknya Tuhan yang disembah oleh masyarakat Dayak Kenyah. Karena sakti dan
bijaksana sehingga masyarakat mengaguminya. Dalam pementasan tari Bungan Malan
diangkat oleh para ajai dengan memakai gong, sebagai tanda dia sangat di
agungkan.
4)
Tarian Belian Sentiyu
5)
Tarian Leleng
Tarian Leleng menggambarkan kebimbangan seorang gadis yang
ditinggal kekasihnya dan belum kembali. Leleng berarti berputar putar. Utan
Along ( gadis yatim ) mementaskan tari dengan berputar putar dengan
kebinggungan. Dalam pementasanya tarian leleng juga diikuti oleh nyayian leleng
yang menceritakan kisah Utan Along.
E.
Suku
yang Mendiami Kalimantan Timur
a.
Suku
Oheng
Oheng adalah
nama lain dari salah satu kelompok orang Dayak yang disebut orang Penihing.
Orang Oheng atau Penihing juga disebut Auheng.
b.
Suku
Abai
Suku Abai
digolongkan suku Dayak karena dinilai berdasarkan budayanya, sejarah budayanya,
dan geneologi, suku tersebut masuk ke dalam rumpun ot danum.
c.
Suku
Tidung
Ko bisa ada yah suku yang sama ada di Indonesi dan negara tetangga
BalasHapushttp://www.marketingkita.com/2017/08/pengertian-distributor-umum-dalam-ilmu-marketing.html
Robux Code Is 453 657 2341
BalasHapus